Madinah, AHAD.CO.ID- Departemen Urusan Al-Qur’an di Masjid Nabawi telah menambahkan enam bahasa baru untuk Al-Qur’an terjemahan dan makna.
Bahasa-bahasa baru terjemahan Al-Quran tersebut adalah Pashto (diucapkan di Afghanistan, Pakistan dan Iran), Tajik (bahasa utama Tajikistan), Fulani (diucapkan di 20 negara Afrika Barat dan Afrika Tengah), Dari (diucapkan di Afghanistan), Dagbani (diucapkan terutama di Ghana utara oleh orang-orang Dagomba), dan Nepal (bahasa resmi Nepal).
Hal ini membawa jumlah terjemahan makna Al-Qur’an bertambah. Terjemah Al Qur’an sendiri dibuat untuk jamaah dan pengunjung dari Masjid Nabawi yang datang dari seluruh dunia dengan 55 Bahasa, termasuk berbahasa Indonesia.
Direktur Departemen Urusan Al-Qur’an, Abdullah bin Salim Al-Aufi mengatakan kepada koran harian Saudi Al Riyadh, departemen bekerja untuk melengkapi Masjid Nabawi dengan salinan yang dibutuhkan dari Al-Qur’an terjemahan dan makna.
Dia menambahkan, Departemen Al-Quran juga bekerja untuk meningkatkan jumlah rak buku di sekitar Masjid Nabawi. Juga menyediakan program berdasarkan salinan Al-Qur’an dan beberapa buku-buku ilmiah, pamflet dan brosur keagamaan.
Reporter : Beny Aprius
Editor : Dudy S Takdir