Jakarta, AHAD.CO.ID- Menyikapi krisis pangan di sejumlah Negara Afrika dan Yaman, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergerak menginisiasi masyarakat Indonesia dan dunia dengan Program Kapal Kemanusiaan: Food for Humanity.
Banyaknya jumlah korban kelaparan di empat negara tersebut – sekitar 35,1 juta jiwa – melatarbelakangi lahirnya program ini. Program Kapal Kemanusiaan; Food for Humanity adalah bentuk ikhtiar masif menolong warga kelaparan.
Sekitar 6,2 juta jiwa warga Somalia, 7,5 juta jiwa warga Sudan Selatan, 7 juta jiwa warga Yaman yang terhimpit konflik berdarah dan 14,4 juta jiwa warga di Nigeria bagian utara dinyatakan berada dalam fase kerentanan pangan darurat.
Vice President-ACT, Rini Maryani mengungkapkan ACT tidak melakukan misinya dengan membawa bantuan berupa dana, kemudian dibelanjakan di sekitar lokasi bencana kelaparan.
Menurutnya di tiga negara Afrika dan Yaman tersebut sedang dilanda kekeringan dan konflik, sangat tidak memungkinkan belanja bahan pangan (makanan pokok) di lokasi tersebut.
“Kami ingin melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat untuk berkontribusi, karena tidak semua bisa berdonasi dalam bentuk dana. Dengan bantuan beras ini, maka masyarakat bisa dengan mudah ikut membantu saudaranya korban kelaparan akibat kerawanan pangan di sana,” tegasnya.
Dengan mengampanyekan bantuan beras, menurut Rini semua lapisan masyarakat bisa ikut berkontribusi.
Untuk memudahkan masyarakat berkontribusi, Tim ACT kini tengah membentuk Posko Lumbung Peduli. Sekitar 10.000 Posko Lumbung Peduli di Indonesia tengah dibentuk, belum termasuk Posko Lumbung Peduli yang ada di mancanegara.
“Posko Lumbung Peduli adalah tempat dimana pendonor bisa mendonasikan beras dan uang di daerahnya. Penggalangan ini akan dilakukan dalam rentan waktu 2 bulan,” kata Rini dalam keterangan pers yang diterima AHAD.CO.ID, Sabtu (1/4).
Pengumpulan beras tahap pertama akan dilakukan hingga tangal 20 Mei 2017, dengan target bantuan 25.000 ton beras bisa terkumpul dan terangkut dalam satu kapal. Rencananya tanggal 25 Mei 2017, kapal ini akan diberangkatkan menuju empat negara tersebut, dengan menerjunkan sejumlah relawan ACT.
“Diperkirakan perjalanan ke lokasi ditempuh selama 25 hari, yang insyaallah di akhir Ramadhan dan momen Idul Fitri nanti, masyarakat di sana sudah bisa menikmati bantuan ini,” pungkasnya.
Editor : Dudy S Takdir